Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lumpoe

Sunday, June 22, 2008 | 11:18 AM WIB Last Updated 2009-09-02T17:57:14Z
Lumpoe atau geulumpoe sering dialami oleh orang yang sedang tidur. Tetapi, tidak semua orang yang sedang tidur mengalami geulumpoe atau lumpoe. Karena ada juga yang tidak pernah mengalaminya (atau tidak sering). Namun, sekarang, lumpoe tak hanya milik mereka yang sedang tidur, orang jaga pun mengalaminya. Untuk orang seperti ini, sering disebut dengan, “cot-cot uroe timang pih geulumpoe,” atau sesuatu yang tidak mungkin terjadi.


Tapi jangan salah, dewasa ini, orang ‘jaga’ pun sering geulumpoe. Mereka bukan geulumpoe cilet-cilet, tapi geulumpoe raya panyang. Harapan yang terlalu berlebihan, sementara kemampuan terbatas. Banyak juga orang yang merenda masa depan dari sebuah mimpi. Einstein, Newton, Edison, dll memulai penciptaan dan penemuan mereka dari sebuah mimpi. Orang tidak pernah percaya terhadap sesuatu yang mereka mimpikan, tetapi ketika berhasil, mereka pun dipuja.

Tetapi, hati-hati, jika terlalu banyak geulumpoe, bisa berbahaya. Apalagi jika tidak didukung dengan kemampuan atau peluang. Mimpi bisa berakhir di sebuah rumah sakit jiwa.

Saya menduga, orang Aceh sekarang banyak hidup atau terbuai dengan mimpi-mimpi. Sering bukan mimpi mereka sendiri, melainkan mimpi orang lain. Tetapi, mimpi tersebut tak pernah jadi kenyataan. Anehnya, meski jarang jadi kenyataan, besok-besok jika mereka diajak bermimpi lagi, orang Aceh tak pernah membantahnya. Mereka mau saja diajak terbuai oleh mimpi lainnya.

Kita sudah pernah diajak untuk geulumpoe perubahan, geulumpoe hidup sejahtera, geulampoe untuk merdeka, tapi kenyataannya kita tetap masih terjajah, miskin dan terbelakang. Kita juga sering dikasih lumpoe bakal ada kereta api bawah tanah, kebun sawit rakyat, tetapi rakyat sendiri tidak pernah tahu bagaimana kereta api bawah tanah itu, serta bagaimana bentuk kebun sawit rakyat.

Ada yang mengatakan, lumpoe merupakan setengah dari kesuksesan. Orang yang bisa bermimpi berarti orang tersebut sudah mempersiapkan peluang untuk sukses. Atau setidaknya, tahu apa yang hendak dicapai ke depannya. Bisa jadi benar, bisa jadi salah. Namun, untuk kondisi sekarang, mimpi saja tidak cukup.

Saya punya contoh bagus. Ada seorang pengrajin madu (bisa saja pengrajin pemula). Suatu hari dia melihat sebuah pohon besar yang punya sarang madu. Dengan sedikit kemampuan magic, dia berhasil mengusir lebah dan mengambil madunya. Dia mengisi madu tersebut dalam botol yang jumlahnya puluhan. Dia sangat senang ketika melihat jumlah botol di hadapannya, dan dalam hatinya berkata: Saya akan jadi orang kaya. Per botol akan saya jual Rp35 ribu. Uangnya nanti saya pergunakan membeli Ayam. Ketika ayam berkembang biak dan banyak, saya jual, lalu saya beli kambing. Ketika kambing jadi banyak, saya menjualnya, dan uangnya saya pergunakan membeli Kuda.

“Wow, saya senang sekali. Keinginan saya membeli kuda akhirnya jadi kenyataan. Saya akan memacu kuda dengan kencang, dan kalau perlu saya ajak melompat tinggi,” gumannya dalam hati. Tanpa sengaja, ketika memperagakan gaya kuda meloncak, satu kakinya terkena botol Madu, akhirnya, menimpa yang lain dan jatuh…madu tumpah. Saat itu dia sadar, bahwa mimpinya tinggal hayalan.

Jika ini yang terjadi, jangan marah ketika Bang Joni menyindir: Eh Malam! (HA 230608)


×
Berita Terbaru Update